MATERI TEKS BIOGRAFI

 

Teks Biografi merupakan kisah perjalanan hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berisi biodata, pengalaman sampai permasalahan hidup yang dihadapi oleh tokoh yang dikisahkan. Kisah tersebut ditulis berdasarkan kejadian dan peristiwa nyata. Salah satu tujuan penulisan biografi adalah agar kisah hidup tokoh yang diceritakan dapat menjadi teladan dan motivasi bagi pembacanya. Umumnya biografi mengulas kisah tokoh atau orang terkenal, sukses, dan berprestasi, ataupun seseorang yang mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan banyak orang.

Struktur Teks Biografi:

1.     Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, serta riwayat pendidikan.

2.     Masalah atau peristiwa/kejadian penting berupa paparan suatu cerita yang berisi berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah, memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan hingga akhirnya mengantarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.

3.     Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi:

1.     Kata ganti (pronomina)

Dalam teks biografi, pronominal digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang agar kalimat yang disampaikan lebih efektif. Oleh karena itu, ditulis oleh orang lain, jenis kata ganti yang digunakan adalah orang ketiga Tunggal (ia, dia, atau beliau)

Contoh: 

Wikan Sakarinto merupakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Beliau dilahirkan di Yogyakarta tanggal 17 Maret 1975. Nama dan gelar lengkapnya adalah Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. Beliau merupakan anak pertama dari enam bersaudara.

2.     Kata kerja kerja aksi/material

Kata kerja aksi adalah kata kerja yang mengacu pada perilaku atau tindakan tokoh yang diceritakan dalam teks biografi. Kata kerja aksi digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan yang dilakukan oleh tokoh.

Contoh:

Selain menjabat sebagai dekan, beliau juga memproduksi sebuah film. Pada tahun 2018, Sekolah Vokasi UGM yang berada di bawah asahannya berhasil menggarap film berjudul Tengkorak.

3.     Kata sifat (adjektiva)

Dalam biografi, kata sifat (adjektiva) digunakan untuk mendeskripsikan tokoh yang dikisahkan secara spesifik, seperti rajin, ulet, sederhana, genius, dan sebagainya.

Contoh:

Selain itu, beliau merupakan penulis yang produktif. Ia banyak menulis artikel yang dimuat di surat kabar Kompas dan Media Indonesia.

4.     Kata kerja pasif

Kata kerja pasif merupakan kata kerja yang subjeknya dikenai tindakan. Kata kerja ini umumnya menggunakan imbuhan di- dan ter-. Dalam biografi, kata kerja pasif digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan.

Contoh:

Beliau resmi dilantik untuk jabatan tersebut pada tanggal 8 Mei 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

5.     Kata urutan waktu

Sama halnya dengan karya fiksi lainnya, biografi juga banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu, seperti setelah, sebelum, kemudian, lalu dan selanjutnya.

Contoh:

Wikan Sakarinto lulus dari SMP Negeri 1 Yogyakarta pada tahun 1991. Setelah lulus SMP, beliau melanjutkan pedidikannya di SMA Negeri 12 Yogyakarta dan lulus tahun 1994. Pada tahun 1994, beliau melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada dengan mengambil jurusan D-3 Teknik Mesin dan lulus tahun 1997. Selanjutnya, beliau menyelesaikan S-1 di perguruan tinggi yang sama dengan mengambil jurusan yang sama pula. Pendidikan tersebut diselesaikan beliau tahun 2001 dengan meraih gelar Sarjana Teknik.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIKAYAT BUNGA KEMUNING

NILAI-NILAI DALAM TEKS HIKAYAT

MENGANALISIS UNSUR PEMBANGUN PUISI