MACAM-MACAM IMAJI (CITRAAN) DALAM PUISI BERSERTA CONTOHNYA
PENGERTIAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Citraan adalah cara membentuk citra
mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambaran visual yang
ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupakan unsur dasar
yang khas dalam karya prosa dan puisi.
Sedangkan,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) imaji adalah sesuatu yang
dibayangkan dalam pikiran; bayangan.
MACAM-MACAM IMAJI (CITRAAN) DALAM PUISI
1. Citraan
Pendengaran (Auditory Imagery)
Citraan
pendengaran digunakan agar pembaca dapat merasakan sesuatu yang berkaotan
dengan bunyi pada indra pendengaran. Misalnya untuk memnciptakan suara
dentuman, sunyi, pecah, dan lain sebagainya.
Contoh:
- Brakk…Seketika itu sang pengemis jatuh.
- Bel gereja berdentang tanpa henti.
- Waktu meledak, memecahkan gendang telingaku jadi sekian keping.
2. Citraan
Penciuman (Olfactory)
Cirraan
penciuman digunakan untuk merangsang indra penciuman pembaca. Sehingga,
seakan-akan pembaca dapat mencium bau yang digambarkan dalam sebuah karya.
Citra ini cenderung sulit untuk diekspresikan karena efek bau merupakan
pengalaman yang sangat subjektif.
Contoh:
- Beri daku sepotong daging bakar.
- Kulitnya dari cedar, menguarkan aroma segar.
- Napasnya dari tikus-tikus basi.
3. Citraan
Perabaan (Tactile Imagery)
Pada citraa
perabaan membuat pembaca seakan-akan dapat meraba sesuatu. Citraan ini mirip
dengan citra gerak karena pembaca dapat merasakan apa yang diungkap dalam
puisi. Dalam citraan jenis ini, penulis disarankan untuk memilih diksi yang
dapat membuat pembaca merasakan perabaan halus, kasar, dan lembut.
Contoh:
- Halus kulitmu, lembut kain itu, panas cangkir itu masih terasa.
- Salju mencair di kulitnya.
- Cintamu selembut sutra, meluluhkan kerasnya hatiku.
4. Citraan
Gerak (Kinestetic)
Citraan
gerak memberikan rangsangan berupa gerakan dari sebuah entitas yang dapat
berwujud sebagai manusia atau mesin. Citran ini biadanya digunakan untuk
menunjukkan suatu maksud dari sebuah gerakan. Meskipun entitas tidak bergerak,
tetapi pembaca dapat merasakan gerakan tersebut dalam imajinya.
Contoh:
- Langkahnya cepat seperti terburu waktu.
- Ku perpenjang langkah kakiku, menyusuri trotoar yang tak berujung.
- Melambai daun-daun itu tertiup angin.
5. Citraan
Penglihatan (Visual Imagery)
Pada
citraan ini, puisi dibuat seakan-akan pembaca adapat menggambarkan dan memandang
apa yang penulis sisipkan dalam puisinya. Citraan jenis ini yang paling sering
muncul dalam karya-karya puisi. Citran ini dipilih karena hampir seluruh
pembaca dapat membayangkan suatu hal.
Contoh:
- Keindahan pun tertangkap oleh mata.
- Memandang ladang penuh kejayaan.
- Kaca jernih dari luar segala nampak.
6. Citraan
Pengecap (Gustatory)
Citraan
pengecap digunakan oleh penulis dalam karyanya untuk memberikan stimulus
deskripsi mengenai indra pengecap. Adapun implementasi dari citraan ini dapat
dilakukan dengan menulis puisi yang berhubungan langsung dengan rasa dalam
mengecap, terutama pada rasa makanan. Melalui citraan pengecap, pembaca akan
dibawa ke rasa yang dapat dibayangkan pada indra pengecap seperti manis, pedas,
asin dan gurih.
Contoh:
- Rasa manis dan pahit seolah beradu dalam mulutku.
- Cintamu manis mengisi hatiku.
- Pahit pekat tetap kau jalani dalam kebisuan.
Komentar
Posting Komentar